Yang Hansen: Bintang Muda Basket China Menuju NBA

Yang Hansen: Bintang Muda Basket yang Tak Terbendungkan
Oleh John, Analis Olahraga
Jika Anda belum mengenal Yang Hansen, Anda akan segera mengetahuinya. Fenomena basket asal China berusia 19 tahun ini menarik perhatian di level domestik, Asia, dan kini global. Mari kita telusuri mengapa ia dibandingkan dengan legenda seperti Yao Ming.
Dominasi Domestik: Calon MVP Masa Depan
Yang memimpin tim Qingdao Guoxin Haitan U17 meraih gelar juara nasional pada 2022 dan meraih gelar MVP. Tak puas, ia melanjutkan dengan finis runner-up di kejuaraan nasional U19. Ia bukan sekadar bermain; ia menang.
Kejayaan Asia: Menjulang di Atas Rekan Sebaya
Di Kejuaraan Asia U18, Yang membawa China meraih medali perunggu. Namun, statistiknya yang mencengangkan: 12,6 poin, 10,4 rebound, 4,7 assist, dan 5 blok per game. Seperti memiliki kemampuan passing Nikola Jokić dan pertahanan Rudy Gobert—dalam sosok remaja.
Sorotan Global: Dunia Mulai Memperhatikan
Piala Dunia U19 menjadi momen puncak bagi Yang. Ia masuk dalam All-Tournament Second Team—satu-satunya pemain China yang mencapainya—dan mengungguli calon bibit NBA Alexandre Sarr. Para pencari bakat mulai mencatat dengan antusias.
Menuju NBA? Kombinasi yang Mengubah Segalanya
Di NBA Draft Combine, Yang membungkam keraguan. Dalam 18 menit aksi, ia mencetak 11 poin, 6 rebound, dan 6 assist dengan efisiensi tinggi. Dalam dua game, ia mencetak 11-of-14 dari lapangan. Luar biasa.
Perbandingan dengan Yao Ming: Lebih dari Sekadar Hype?
Pemain China terakhir yang mendominasi seperti ini sebelum usia 20 tahun? Yao Ming. Meski tak adil membebani Yang dengan ekspektasi itu, kesamaannya mencolok—ukuran tubuh, skill, dan aura langka saat ia berada di lapangan.
Pikiran Terakhir: Yang tidak hanya memenangkan pertandingan; ia mendefinisikan ulang harapan kita terhadap center muda di basket modern. Draft NBA tak bisa datang lebih cepat.