Pilih Yang Hanshen di No. 35

Raksasa Sunyi dari Qingdao
Saya telah menganalisis peta draft selama bertahun-tahun lewat spreadsheet dan film pertandingan, tetapi kadang menemukan pemain yang melebihi algoritma. Yang Hanshen bukan pemain mencolok—tidak melompat seperti highlight NBA—tapi kehadirannya di lapangan terasa seperti geometri dalam gerakan.
Tinggi 7’1” (tanpa sepatu), sayap 7’2”, berat 252 lbs dengan kekuatan padat, ia berjalan masuk ke gym seolah gravitasi lupa menariknya. Namun: pergerakan kakinya? Rapat. Umpannya? Jelas. Baca ruangnya? Hampir mistis.
Ia bermain di CBA saat baru 18—meraih Rookie of the Year dan Defensive Player of the Year di musim pertamanya. Dua tahun kemudian? Masih memimpin liga rebound dan blok shot—meski tantangan fisik lebih rendah dibanding NBA.
Ini bukan keberuntungan. Ini desain.
Morey Suka Pemain Seperti Ini — Dan Anda Harus Tahu
Saya tidak ingin menjual mimpi bola basket atau hasutan nasionalisme.
Tetapi ketika Daryl Morey melihat calon pemain, ia lihat risiko—bukan sebagai kelemahan, tapi sebagai peluang. Ia tak butuh veteran terbukti; ia butuh sistem. Pemain yang bisa meningkatkan nilai dalam struktur.
Yang Hanshen sangat cocok.
Ia tidak cukup atletis untuk mengejar guard saat screen atau melompati pick-and-roll seperti Myles Turner—but that’s okay.
Karena apa yang ia punya adalah antisipasi—pikiran defensif yang membaca rotasi sebelum terjadi—and posisi, yang memungkinkannya mengamankan ring tanpa kecepatan elite.
Dengan kata lain: jika Anda mainkan sistem drop-back defense (yang Philly pakai), Yang menjadi kurang jadi beban dan lebih menjadi fondasi—seperti bidak catur manusia yang tahu setiap kotak sebelum bergerak.
Dan ya—the three-point shooting (28.6%) is worrying… but so was Joel Embiid’s early jumper back in college. The real question isn’t whether he’ll shoot well—it’s whether he’ll grow. And at age 19? That growth curve is still steep upward.
SkyWatcher_714
Komentar populer (5)

Ось це не просто високий хлопець — це геометрія у руху! 🧮 Ян Ханшень прийде до Філадельфії не з джамп-шотами, а з аналітикою в голові. І якщо Морей бачить в ньому ‘систему’, то я бачу майбутнього чорного тренера на табло.
А що? Навіть якщо триочок 28% — то ж Ембід спершу також падав! 😂
Хто хоче бути першим у фан-клубі «Коли гігант почне думати»? Пишіть в коменти!

O cara é tão alto que até a gravidade se esquece dele! 🤯 Mas calma: não é só altura — é geometria em movimento. Se o Morey quer um jogador que ‘multiplica valor dentro do sistema’, este aqui é o MVP do silêncio. Nem precisa pular alto pra ser perigoso — ele já está no lugar certo antes de você pensar em ir. Será que o 35º escolhido vai virar campeão? Eu aposto meu cerveja no banco… Vocês acham que ele vai acertar os três? 😏 Comentem: quem vocês querem ver no All-NBA como ‘o homem da posição’?

Si Raksasa Sunyi dari Qingdao
Wah, Yang Hanshen ini kayak benda mati yang tiba-tiba jadi game-changer! Tinggi 7’1”, tapi gerakannya kayak sedang main catur di atas lapangan.
Lebih Baik dari Kalkbrenner?
Kalkbrenner? Udah tua. Broome? Cepat tapi kurang vision. Tapi Yang? Bisa baca rotasi lawan sebelum mereka bergerak—kayak dia punya GPS di otak!
Kenapa No. 35?
Soalnya kalau pilih di No. 35, Philly bisa simpen aset buat trade nanti—dan itu jelas gaya Daryl Morey! Mau nggak nih lihat raksasa ini jadi anchor pertahanan ala drop-back defense?
Yang masih muda, punya potensi besar… dan tentu saja—nggak ada yang tahu dia sampai sejauh ini! Keren kan?
Kalian pikir siapa yang lebih worth it: Yang atau pilihan aman lainnya? Comment di bawah—kita debat pakai emoji! 🏀🔥

Cứ tưởng là gã khổng lồ vô hồn?
Thật ra Yang Hanshen là loại cầu thủ mà Daryl Morey mơ ước: to nhưng không bốc đồng, phòng ngự như máy tính mà lại đọc trận đấu như đọc truyện tranh.
7’1” đứng đó mà không rơi xuống – đúng kiểu gravity quên mất nhiệm vụ! Nhưng chân thì nhanh như… trượt băng ở Hội An!
Chưa bắn được 3 điểm? Không sao! Joel Embiid cũng từng tệ hơn cả anh ấy lúc mới vào đại học.
Mà nếu Philly chọn đúng No.35 thì… tài sản còn lại vẫn giữ nguyên – đúng phong cách của Morey!
Các bạn thấy không? Chọn người nhỏ bé nhưng có não thì giống như… chọn mua iPhone cũ nhưng dùng được cả năm!
Bạn nghĩ sao? Comment đi! Đánh cược nào!

They drafted Yang Hanshen at #35… and I’m still wondering if he’s a player or a physics theorem. No dunks? No flash? Just pure gravity-walking with 252 lbs of quiet dominance. He doesn’t need to be athletic—he is the algorithm. Meanwhile, Broome’s got hands. Kalkbrenner’s got frame. But Yang? He’s the whole damn system.
You think ‘morey-style’ means analytics? Nah. It means betting on someone who makes the court feel like it’s still moving… even when no one else sees it.
So… would you draft him? Or just keep scrolling past this comment?

Grizzlies Uji Coba Zhou Qi

Zhou Qi & Beratnya di NBA

Zhou Qi vs Yang Hanshen

Perjalanan NBA Draft Yang Hansen: 10 Tim dalam 11 Hari - Bagaimana Dibandingkan dengan Perjalanan Zhou Qi?
- Lakers Incar Keegan Murray?Rumor Lakers incar Keegan Murray dari Jazz bikin heboh. Tapi apakah ini realitas atau sekadar fantasi? Simak 5 fakta strategi draft dan dinamika tim yang sebenarnya di balik isu transfer ini.
- Lakers Rp140 Triliun Tanpa Stadion SendiriLakers nilainya mencapai $10 miliar meski tak punya stadion sendiri. Sebagai analis NBA berbasis data, saya bahas mengapa brand global justru jadi kunci kekuatan finansial tim ini. Temukan rahasia di balik dominasi merek di dunia olahraga.
- Lakers Ganti Westbrook Dengan LeBron?Sebagai penggemar setia Bulls dan pecinta statistik NBA, saya analisis skenario tak masuk akal: Apa jika Lakers tukar Westbrook dengan LeBron James 2019? Data menunjukkan tiga gelar mungkin terjadi. Simak alasan di balik keputusan ini.
- Austin Reaves Refleksi Kesulitan Playoff: 'Saya Harus Lebih Efisien Melawan Pertahanan Switch-Heavy'Dalam wawancara jujur dengan Lakers Nation, Austin Reaves membuka kinerjanya yang kurang memuaskan di seri putaran pertama Wilayah Barat melawan Timberwolves. Guard Lakers ini menganalisis skema pertahanan Minnesota, mengakui kekurangannya dalam situasi isolasi, dan mengungkap bagaimana laporan skouting elite memaksa LA masuk ke dalam perangkap satu lawan satu yang bisa diprediksi. Sebagai analis data yang telah memecah setiap kepemilikan, saya akan menjelaskan mengapa kritik diri Reaves terdengar benar - dan seperti apa cetak biru peningkatannya seharusnya.
- Hubungan Tersembunyi PSG & Inter Miami
- Messi Kunci Ternyata Diabaikan?
- Messi Bukan Tim
- Messi Buktikan Keajaibannya: Gol Bebasnya Bawa Miami Menang
- Prediksi FIFA Club World Cup & Gold Cup: Miami vs Porto, Trinidad & Tobago vs Haiti - Analisis Data
- Miami vs Porto: Duel Data
- Messi di Usia 38: Masih Bisa Dominan?