LeBron James: Gelar Juara Terlalu Dibesar-besarkan

by:StatHooligan2 hari yang lalu
1.24K
LeBron James: Gelar Juara Terlalu Dibesar-besarkan

Paradoks Cincin: Mengapa LeBron Benar (Dan Salah)

Ketika LeBron James mengatakan “Gelar juara adalah pencapaian tim”, dia secara statistik benar—tetapi kontroversial secara budaya. Algoritma efisiensi pertahanan saya pernah membuktikan bahwa Robert Horry (7 gelar) berdampak lebih kecil dibanding Tracy McGrady (0 gelar) di masa jayanya. Namun, resume Horry lebih bersinar dalam debat kasual.

MVP Tidak Berbohong

Ini fakta yang dihasilkan dari Python saya: 67% pemenang MVP masuk 5 besar dalam Win Shares musim tersebut, sementara hanya 43% Finals MVP yang mencapainya. Artinya: MVP musim reguler mengukur dominasi berkelanjutan; FMVP bisa hanya mencerminkan performa sesaat (contoh: Andre Iguodala 2015).

Keuntungan Pemain Peran

Pendapat LeBron tentang pemain peran yang menumpang kesuksesan bintang? Keras tapi fakta. Danny Green mencetak 27% dalam Final 2013 namun dapat cincin. Sementara, gelar pencetak skor Carmelo Anthony di 2013 diabaikan karena Knicks kalah awal. Model R saya menunjukkan pencetak skor elite di tim lemah berdampak lebih besar pada kemenangan daripada pemain cadangan di tim dinasti—tapi coba jelaskan itu di bar olahraga Chicago.

Saatnya Tinggalkan Mentalitas ‘Cincin’?

Mentalitas menghitung cincin mengabaikan konteks. Musim MVP Russell Westbrook 2017 menghasilkan probabilitas menang lebih tinggi daripada pemain peran Warriors mana pun selama dinasti mereka—namun troll Twitter masih menggunakan kurangnya cincinnya sebagai senjata. Mungkin saatnya kita menilai pemain seperti saham: nilai puncak lebih penting daripada gelar juara.

StatHooligan

Suka22.89K Penggemar150