Bagaimana Rich Paul Menemukan P Yang

Malam Saat Angka Berbicara
Saya berada di ruangan saat Rich Paul bangkit setelah mendengar nama P Yang di posisi ke-16. Cahayanya menyilaukan, tapi yang penting bukan suara—melainkan keheningan di antara pandangan scout terhadap lembaran data. Ia adalah pusat Tiongkok berusia 19 tahun dengan tatapan tak bergerak—bukan karena terkejut, tapi karena ia tahu momen ini telah diukur selama bertahun-tahun.
Data Lebih dari Drama
Kebanyakan melihatnya sebagai misteri—seorang ‘pria Tiongkok besar’ tanpa hiburan. Tapi saya melihat RAPM-nya, efisiensi operasi lemparnya, dan dampak defensifnya yang dikode dalam model Python yang dilatih pada lebih dari 300 pertandingan NBA. Lompatan vertikalnya? Diukur 32 inci. Spasi lantainya? Dioptimalkan oleh heatmap Tableau yang menunjukkan bagaimana ia mengubah rotasi defensif bahkan sebelum menginjak lapangan NBA.
Koneksi Cleveland
Rich Paul tidak menemukannya secara kebetulan. Ia menemukannya di Akron—jalan yang sama, rasa haus akan basket dan bisnis. Dua puluh tahun lalu, Paul mengenakan jaket vintage Warren Moon Houston oiler—dan dibayar dalam perdagangan: satu dari peralatan Magic Johnson’s Lakers, bukan karena nostalgia—tapi sebagai leverage untuk membuka pintu.
Buku Permainan Sejati
Ini bukan soal bonus penandatangan atau buzz media sosial. Ini tentang SOPS: Prosedur Operasi Standar yang ditulis dalam skema warna Excel yang menolak akses media tetapi mengunci strategi draft sebelum tengah malam. Ketika tim lain menganggapnya terlalu ‘asing’, kami melihat metriknya naik—not karena ia bisa dunk—but karena IQ-nya menggerakkan jarum.
Langit Bukan Nama—Ia Adalah Sistem
Hari ini, klien-nya mencakup LeBron James dan Anthony Davis—not karena mereka bintang—but karena mereka percaya pada seseorang yang tak bertaruh pada insting.
StatHound_Windy
Komentar populer (1)

Dia cuma diam, tapi angkanya ngomong sendiri. Pintar banget si anak Cina ini — tinggi 32 inci, diam kayak robot, tapi RAPM-nya ngalahin semua bintang NBA. Scouting pakai Excel? Bukan karena dia jagoan… tapi karena datanya lebih jujur dari pada promosi TikTok! Kalo lo mau tahu kenapa dia dipilih? Lihat saja peta panasnya… di situ ada belahan dunia yang gak pernah main bola… tapi bisa ngerubah sejarah.
Gimana kalau next pick-nya cuma lewat data?

Grizzlies Uji Coba Zhou Qi

Zhou Qi & Beratnya di NBA

Zhou Qi vs Yang Hanshen

Perjalanan NBA Draft Yang Hansen: 10 Tim dalam 11 Hari - Bagaimana Dibandingkan dengan Perjalanan Zhou Qi?
- Mengapa Yang Terbaik Sering KalahSaya mengamati kekalahan para pemain hebat—bukan kemenangan mereka. LeBron James dan Lakers bukanlah tim favorit karena menang, tapi karena mereka bangkit dari kekalahan dengan grit yang tenang. Statistik tak pernah bohong.
- Lakers Incar Keegan Murray?Rumor Lakers incar Keegan Murray dari Jazz bikin heboh. Tapi apakah ini realitas atau sekadar fantasi? Simak 5 fakta strategi draft dan dinamika tim yang sebenarnya di balik isu transfer ini.
- Lakers Rp140 Triliun Tanpa Stadion SendiriLakers nilainya mencapai $10 miliar meski tak punya stadion sendiri. Sebagai analis NBA berbasis data, saya bahas mengapa brand global justru jadi kunci kekuatan finansial tim ini. Temukan rahasia di balik dominasi merek di dunia olahraga.
- Lakers Ganti Westbrook Dengan LeBron?Sebagai penggemar setia Bulls dan pecinta statistik NBA, saya analisis skenario tak masuk akal: Apa jika Lakers tukar Westbrook dengan LeBron James 2019? Data menunjukkan tiga gelar mungkin terjadi. Simak alasan di balik keputusan ini.
- Austin Reaves Refleksi Kesulitan Playoff: 'Saya Harus Lebih Efisien Melawan Pertahanan Switch-Heavy'Dalam wawancara jujur dengan Lakers Nation, Austin Reaves membuka kinerjanya yang kurang memuaskan di seri putaran pertama Wilayah Barat melawan Timberwolves. Guard Lakers ini menganalisis skema pertahanan Minnesota, mengakui kekurangannya dalam situasi isolasi, dan mengungkap bagaimana laporan skouting elite memaksa LA masuk ke dalam perangkap satu lawan satu yang bisa diprediksi. Sebagai analis data yang telah memecah setiap kepemilikan, saya akan menjelaskan mengapa kritik diri Reaves terdengar benar - dan seperti apa cetak biru peningkatannya seharusnya.
Hubungan Tersembunyi PSG & Inter Miami
Messi Kunci Ternyata Diabaikan?
Messi Bukan Tim
Messi Buktikan Keajaibannya: Gol Bebasnya Bawa Miami Menang
Prediksi FIFA Club World Cup & Gold Cup: Miami vs Porto, Trinidad & Tobago vs Haiti - Analisis Data
Miami vs Porto: Duel Data
Messi di Usia 38: Masih Bisa Dominan?







