Gueye Pilih Tetap di Palace?

Tenang Sebelum Badai
Jangan salah — saat pemain bertahan top seperti Cheick Tioté Gueye dikaitkan dengan Liverpool atau Newcastle, semua orang berteriak ‘perang transfer!’. Tapi kenyataannya? Ia tidak buru-buru pergi.
Menurut The Guardian, meski ada tawaran dari klub-klub Premier League besar dan harga tawar mencapai £70 juta, Gueye tetap bertahan. Ia menginginkan stabilitas — bukan hanya untuk dompetnya, tapi juga untuk masa depan bersama timnas Inggris.
Mengapa Bertahan Saat Bisa Pergi?
Kontraknya tak diperpanjang. Crystal Palace sadar itu. Mereka sudah bersiap menjual sebelum ia hengkang gratis tahun depan.
Tapi Gueye punya rencana lain: main setiap pertandingan musim ini agar Inggris tak lupa padanya di Euro 2024.
Ia bilang kepada para scout: ‘Saya butuh menit bermain. Saya butuh konsistensi.’ Dan saat ini? Itu yang bisa ditawarkan Palace — lebih dari lini belakang Liverpool yang padat atau rotasi defensif Spurs.
Faktor Piala Eropa
Di sinilah cerita menjadi pribadi.
Bagi banyak pemain dalam daftar kedalaman timnas Inggris, satu hal lebih penting daripada gaji atau prestise: tampil di lapangan saat Euro 2024.
Gueye tahu jika bergabung dengan klub yang punya tiga bek tengah hebat (bayangkan Van Dijk + Konaté), ia akan terus duduk di bangku cadangan saat pertandingan penting — dan itu bisa membuatnya gagal masuk skuad akhir Gareth Southgate.
Jadi alih-alih kejar glamor? Ia pilih visibilitas.
Gosip Transfer vs Strategi Nyata
Liverpool siap menawar setelah melepas Kostas Tsimikas. Tapi meski begitu, lini belakang mereka sudah sangat padat. Newcastle kembali setelah menyerah pada penawaran £60 juta tahun lalu — kini mereka kembali ke Eropa dan mungkin lebih agresif. Tottenham pernah menawarkan £55 juta + tambahan £15 juta… dan ditolak mentah-mentah. Namun belum ada langkah karena belum ada opsi yang tepat. Belum juga sih.
Langkah Selanjutnya? Pra-kontrak Januari 2025?
Punya rencana jika tidak berhasil sampai Juni 2024? Ia bisa tandatangani pra-kontrak resmi dengan klub lain mulai 1 Januari — memberinya daya tawar tanpa rugi nilai bagi Palace nanti. Pintar sekali. Ini bukan keputusan lambat; ini adalah kendali penuh.
Satu Kebenaran Akhir tentang Sepak Bola Modern:
Pemain terbaik bukan selalu yang melompat duluan — tapi mereka yang menunggu sampai yakin pasti ke mana arahnya.
SkylineSamuel
Komentar populer (4)

Gueye’s Game Plan?
He’s not running — he’s strategizing. While Liverpool fans scream ‘transfer war!’, Gueye’s just sipping tea and counting minutes.
Why chase glamour when you can be seen? With three elite CBs at Anfield or Spurs’ shifting carousel? He’d be bench warm-up king.
But here? Every game = Euro 2024 audition. Smart move.
Even if he signs pre-contract in Jan ’25? Still holds the cards.
So yes — staying isn’t weakness. It’s control.
You think he needs a big club? Nah. He needs visibility.
What do YOU think — is this genius or just stubborn?
Comment below: who should get the real starting spot in England’s defense?

Gueye Main di Palace Buat Euro?
Wah, ternyata bukan karena enggak mau pergi—tapi karena dia lagi main peran! 😎
Gueye nggak pindah ke Liverpool atau Newcastle? Ya jelas! Soalnya kalau masuk tim yang udah ada tiga jagoan belakang, dia bakal jadi cadangan utama… dan siapa yang mau jadi pelapis di Euro 2024?
Stabilitas Lebih Penting dari Gaji
Di sini dia main reguler—setiap pertandingan penting buat nasibnya. Kalau ke klub besar? Bisa-bisa cuma lihat pertandingan dari bangku cadangan sambil ngopi.
Strategi Jitu: Nggak Pindah Tapi Tetap Heboh
Dia tahu kalau nanti Januari 2025 bisa tandatangani pre-contract tanpa rugi. Jadi sekarang? Tenang-tenang saja… tapi tetap on fire di lapangan.
Kamu pikir ini keputusan biasa? Ini game theory versi pro! 🧠
Kalau kamu jadi pelatih Inggris, mau pilih yang sering main atau yang mahal tapi cuma duduk?
Komentar deh—siapa nih pemain yang lebih cerdas: Gueye atau yang terus nyari klub glamour?

Wah, Gueye kok nggak kabur ke Liverpool atau Newcastle? Ternyata dia lagi main mind game ala strategi jagoan! 🤫
Dia tahu kalau di tim besar cuma jadi cadangan, padahal yang penting itu main di Euro 2024. Jadi lebih baik stay di Palace biar tetap jadi bintang… sambil nunggu janji-janji manis dari klub lain di Januari 2025.
Keren banget sih logikanya: bukan nggak bisa pindah—tapi pilih untuk tetap ada saat dibutuhkan.
Kalau kamu punya mimpi besar… kapan waktu terbaik buat ‘menunggu’? 😏

Gueye, Ang Lihim na Mastermind
Ano ba ‘to? Hindi siya naglalakad—nag-iisip lang. Ang gulo sa transfer market? Para sa kanya, ‘napaka-simple’.
Bakit Mananatili?
Kasi kung papasok siya sa Liverpool o Spurs, magiging benchwarmer siya sa Euro 2024. At alam mo naman—‘di pwedeng maging hero kung di nakikita.
Strategy na Parang Barong Tagalog
Nagpapahuli siya para hindi ma-eliminate ng England’s squad. Mas mahusay ang pumunta sa Palace kaysa maghihintay ng bola na walang lalaruan.
Ang Huling Tugon?
Ang mga klub ay nananawagan—pero si Gueye? May pre-contract plan na January 2025! So chill lang… bago umuusad.
Sabi nga: ‘Di lahat ng matatalino’y agad sumisibol—may ilang naghihintay hanggang malaman ang tama.
Ano ang tingin ninyo? Pwede pa bang manalo ng Euro habang nakatira sa Palace? Comment kayo! 🏆

Grizzlies Uji Coba Zhou Qi

Zhou Qi & Beratnya di NBA

Zhou Qi vs Yang Hanshen

Perjalanan NBA Draft Yang Hansen: 10 Tim dalam 11 Hari - Bagaimana Dibandingkan dengan Perjalanan Zhou Qi?
- Lakers Incar Keegan Murray?Rumor Lakers incar Keegan Murray dari Jazz bikin heboh. Tapi apakah ini realitas atau sekadar fantasi? Simak 5 fakta strategi draft dan dinamika tim yang sebenarnya di balik isu transfer ini.
- Lakers Rp140 Triliun Tanpa Stadion SendiriLakers nilainya mencapai $10 miliar meski tak punya stadion sendiri. Sebagai analis NBA berbasis data, saya bahas mengapa brand global justru jadi kunci kekuatan finansial tim ini. Temukan rahasia di balik dominasi merek di dunia olahraga.
- Lakers Ganti Westbrook Dengan LeBron?Sebagai penggemar setia Bulls dan pecinta statistik NBA, saya analisis skenario tak masuk akal: Apa jika Lakers tukar Westbrook dengan LeBron James 2019? Data menunjukkan tiga gelar mungkin terjadi. Simak alasan di balik keputusan ini.
- Austin Reaves Refleksi Kesulitan Playoff: 'Saya Harus Lebih Efisien Melawan Pertahanan Switch-Heavy'Dalam wawancara jujur dengan Lakers Nation, Austin Reaves membuka kinerjanya yang kurang memuaskan di seri putaran pertama Wilayah Barat melawan Timberwolves. Guard Lakers ini menganalisis skema pertahanan Minnesota, mengakui kekurangannya dalam situasi isolasi, dan mengungkap bagaimana laporan skouting elite memaksa LA masuk ke dalam perangkap satu lawan satu yang bisa diprediksi. Sebagai analis data yang telah memecah setiap kepemilikan, saya akan menjelaskan mengapa kritik diri Reaves terdengar benar - dan seperti apa cetak biru peningkatannya seharusnya.
- Hubungan Tersembunyi PSG & Inter Miami
- Messi Kunci Ternyata Diabaikan?
- Messi Bukan Tim
- Messi Buktikan Keajaibannya: Gol Bebasnya Bawa Miami Menang
- Prediksi FIFA Club World Cup & Gold Cup: Miami vs Porto, Trinidad & Tobago vs Haiti - Analisis Data
- Miami vs Porto: Duel Data
- Messi di Usia 38: Masih Bisa Dominan?