Cooper Flagg No. 1, Tapi Siapa Selanjutnya?

Pria yang Semua Orang Kenal
Cooper Flagg bukan hanya pemilihan No. 1 — dia adalah momen itu sendiri. Saya berdiri di Chicago saat Combine dan merasakannya: getaran listrik saat kehebatan masuk ruangan. Ia tak berteriak atau menunjuk-nunjuk. Tapi saat melangkah ke lapangan? Anda tahu itu.
Ia membawa Duke ke Final Four, mendominasi ACC seperti raja, dan mencatat statistik elit: 19,2 poin, 7,5 rebound, 4,2 assist — semua itu sambil memimpin NCAA dalam Box Plus-Minus (16,3). Dallas tak dapat kesempatan karena keberuntungan; mereka mendapatkannya.
Tapi inilah yang jarang disebut: Flagg tidak sempurna. Tak ada superstar yang sempurna.
Apa yang Mereka Katakan Secara Nyata Tentang Dia
Eksekutif Konferensi Barat #1 berkata:
“Dia mungkin bukan penembak elite seperti bintang playoff… tapi akan cukup mampu.”
Kalimat ini terasa dalam.
Ia tak akan jadi Steph Curry dengan lemparan gravitasi atau Luka dengan handle mustahil — tapi ia dibentuk untuk konsistensi, kontrol, dan pertahanan pada level yang jarang dimiliki rookie.
Dan mari bahas hal yang tak pernah dibicarakan: budaya timnya.
Pelatih perguruan tinggi #1 bilang langsung: “Ia membuatnya mudah untuk tidak iri.” Itu lebih penting dari highlight reel mana pun.
Di era di mana ‘bocah manja’ dilemparkan seperti konfeti… Flagg main keras tanpa ego? Itu emas langka.
Di Luar No. 1: Kartu As yang Tak Dipahami Banyak Orang
Ace Bailey – Penembak yang Belum Bisa Bertahan (Tapi Bisa)
Ace Bailey punya ketiga level scoring ala Durant di puncak karier — dari kedua pinggiran tubuh, dari dribble, dari screen. Tapi ini yang bisikan pelatih:
“Ia kurang hasrat bertahan… bukan usaha — tapi prioritas.” Kalimat ini menghancurkan saya. Artinya ia bisa, tapi tidak akan fokus kecuali dipaksa. Tim NBA suka penembak… tapi benci guard yang menghilang saat bertahan. Pasangan tepat bisa membuka potensinya — tim salah? Ia cepat tenggelam. Bayangkan Jabari Smith dengan lebih banyak bakat dan kurang madaturi? Possibilitas lebih besar dari dugaan… jika seseorang mau membangunnya dengan benar.
Cedric Coward – Freak dengan Rencana?
Pemain ini baru dua musim di Eastern Washington sebelum pindah ke WSU setelah cedera parah (6 pertandingan tahun lalu). Namun para scout tergila-gila:
“Anak ini mungkin pemain NBA,” kata salah satu pelatih kepala setelah menonton film sendiri sebelum pertandingan hari H. Pindahnya mulus seperti sutra; posturnya? Luar biasa (6-5), lengan panjang seperti tangga tali, senyawanya meningkat drastis — kini konsisten dari jarak jauh. Pola permainan juga penting: bermain di sistem kompleks yang menuntut IQ daripada hiasan gemerlap. Pitino-style basketball plus spacing modern = persiapan ideal untuk hidup NBA jika kondisi kesehatannya tetap stabil.
ChiCityVoice
Komentar populer (4)

کوپر فلگ نمبر ایک ہے، لیکن اس کے بعد کون؟ میرا خیال ہے کہ وہ بھی ‘ماسٹر سائنس’ جیسا لگتا ہے۔
ایسے بارش میں دوسرے تماشائی؟ ایس بیلی جو دفاع میں ‘مُڑ جاتا’ ہے، اور سِڈرک کوارڈ جو صحت مند رہے تو ‘فراک’ بن سکتا ہے۔
سوچتے رہنا: آئندہ نسل کا دوسرا پانچواں فائدہ آن لائن دستخط کرو! 🤔 @1DerrickRose @23میٹر بلند زودن @صوبائی_بازار

فلیگ نمبر ون؟ اُس کے لیپٹاپ پر ڈیٹا دیکھ کے محسوس کر رہے ہو — بول میدان پر شوٹ نہیں، بلکہ اس نے این اے کے لیگلز کو ایکسل مینٹیننس سے بدل دِتا! جب تکڑا دُور سے آؤٹ جاتا ہوا، توھاں نے سمجھ لائٹس پر مچھلائٹ کر دِتی… بس عجائب! 🤔
میرا بچّا، جب فلیگ شارٹ لائٹس پر فائر نہیں کرتا، توھاں نے زندگان روزِ سوئن (WSU) پر خود کو “دَم” کردِتا۔
کون بنایت؟ تمہارِنا۔

Grizzlies Uji Coba Zhou Qi

Zhou Qi & Beratnya di NBA

Zhou Qi vs Yang Hanshen

Perjalanan NBA Draft Yang Hansen: 10 Tim dalam 11 Hari - Bagaimana Dibandingkan dengan Perjalanan Zhou Qi?
- Lakers Incar Keegan Murray?Rumor Lakers incar Keegan Murray dari Jazz bikin heboh. Tapi apakah ini realitas atau sekadar fantasi? Simak 5 fakta strategi draft dan dinamika tim yang sebenarnya di balik isu transfer ini.
- Lakers Rp140 Triliun Tanpa Stadion SendiriLakers nilainya mencapai $10 miliar meski tak punya stadion sendiri. Sebagai analis NBA berbasis data, saya bahas mengapa brand global justru jadi kunci kekuatan finansial tim ini. Temukan rahasia di balik dominasi merek di dunia olahraga.
- Lakers Ganti Westbrook Dengan LeBron?Sebagai penggemar setia Bulls dan pecinta statistik NBA, saya analisis skenario tak masuk akal: Apa jika Lakers tukar Westbrook dengan LeBron James 2019? Data menunjukkan tiga gelar mungkin terjadi. Simak alasan di balik keputusan ini.
- Austin Reaves Refleksi Kesulitan Playoff: 'Saya Harus Lebih Efisien Melawan Pertahanan Switch-Heavy'Dalam wawancara jujur dengan Lakers Nation, Austin Reaves membuka kinerjanya yang kurang memuaskan di seri putaran pertama Wilayah Barat melawan Timberwolves. Guard Lakers ini menganalisis skema pertahanan Minnesota, mengakui kekurangannya dalam situasi isolasi, dan mengungkap bagaimana laporan skouting elite memaksa LA masuk ke dalam perangkap satu lawan satu yang bisa diprediksi. Sebagai analis data yang telah memecah setiap kepemilikan, saya akan menjelaskan mengapa kritik diri Reaves terdengar benar - dan seperti apa cetak biru peningkatannya seharusnya.
- Hubungan Tersembunyi PSG & Inter Miami
- Messi Kunci Ternyata Diabaikan?
- Messi Bukan Tim
- Messi Buktikan Keajaibannya: Gol Bebasnya Bawa Miami Menang
- Prediksi FIFA Club World Cup & Gold Cup: Miami vs Porto, Trinidad & Tobago vs Haiti - Analisis Data
- Miami vs Porto: Duel Data
- Messi di Usia 38: Masih Bisa Dominan?