Perginya Setién

by:SkyWard72 minggu yang lalu
225
Perginya Setién

Pemecahan yang Tak Terbayangkan

Ketika kabar bahwa Quique Setién pergi dari Arsenal tanpa restu Arteta menyebar, saya benar-benar berhenti tengah lari di lapangan Brooklyn. Bukan karena gosip Liga Primer — meski kita semua suka — tapi karena ini sejarah. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, seseorang pergi melawan keinginan Arteta.

Saya mengamati tim pelatihnya seperti elang sejak ia menjabat. Tiga asisten, satu suasana — seperti kelompok hip-hop yang terlatih sempurna. Tapi kini? Satu kursi kosong.

Mengapa Ini Lebih Dari Sekadar Pergantian

Arteta tidak ingin dia pergi. Detail ini? Lebih penting dari statistik atau rumor transfer.

Dia ingin orang yang mengerti dirinya — bukan hanya pelatih, tapi sahabat jiwa dalam struktur dan semangat. Timnya rapat sejak awal: Albert Stummeberg dengan AirPods-nya (iya, serius), Miguel Molina membawa energi muda… dan lalu ada Setién.

Setién bukan cuma berbakat; dia punya ambisi. Dan dalam sistem yang dibangun atas loyalitas dan visi bersama? Ambisi bisa terasa seperti pengkhianatan.

Faktor Kepercayaan: Lebih Sulit dari yang Diperkirakan

Saya jujur sebentar: mencari seseorang yang masuk ke lingkaran dalam Arteta bukan soal CV atau taktik saja. Ini soal kepercayaan — jenis yang dibangun lewat sesi latihan larut malam, obrolan usai pertandingan, dan diam bersama saat kalah berat.

Ikatan semacam itu? Tidak bisa dipaksakan. Butuh bulan bahkan tahun. Dan kini mereka cari pengganti — bukan cuma terampil, tapi dipercaya. Bagian ini? Jauh lebih sulit daripada menang pertandingan.

Apa Artinya bagi Pelatih Muda Seperti Saya

Sebagai orang yang belajar storytelling digital di NYU sambil menjalankan channel YouTube Shorts basket dari dapur ibu saya di Brooklyn… saya melihat diri saya dalam kisah ini.

Setién berusia 29 tahun — dekat dengan usia saya — memasuki sepak bola elit sambil mengejar mimpi sendiri. Dia ingin lebih dari tugas asisten; dia ingin warisan. Tapi loyalitas punya aturan. Di lingkungan keras seperti Arsenal, bahkan bakat butuh izin untuk berkembang.

Ini bukan soal salahkan siapa — ini tentang keseimbangan antara visi dan kebebasan.

Pikiran Akhir: Perubahan Datang Secara Senyap

Perubahan tak selalu datang dengan ledakan api unggun. Kadang datang dari surat pamit diam-diam dari pria yang berani berpikir melebihi ‘iya’. Jadi kali depan kamu dengar kata ‘loyalitas’ di lapangan atau di bangku pelatih? Ingat momen ini: ketika bahkan legenda harus minta izin untuk maju.

SkyWard7

Suka61.15K Penggemar1.92K

Komentar populer (4)

BolaKing_JKT90
BolaKing_JKT90BolaKing_JKT90
2 minggu yang lalu

Setién Pergi, Tapi Bukan Karena Bos

Gak bisa bayangin pas Almada keluar dari Arsenal tanpa izin Arteta—dari situ langsung jatuh dari kursi kayak lagi main basket di Brooklyn.

Siapa yang Nggak Mau Dibayar Lebih?

Bisa ngerti sih, dia cuma mau berkembang. Tapi di tim seperti Arsenal? Ambisi harus minta izin dulu kayak mau beli gorengan di warung.

Loyaltas vs Impian

Arteta cari orang yang paham dia—bukan cuma ahli taktik tapi juga punya jiwa sejalan. Tapi kalau ambisi muncul… wah, jadi kayak nge-gas tanpa lampu rem.

Jangan Salahkan Dia!

Ini bukan soal salah benar. Ini soal keseimbangan antara visi dan kebebasan—seperti nyetel lagu di Spotify biar semua setuju.

Kalian pikir siapa yang lebih pilih: loyalitas atau mimpi besar? Comment dibawah!

223
35
0
热血拉朱克
热血拉朱克热血拉朱克
2 minggu yang lalu

आउटपुट की सच्चाई

अर्सेनल के पहले सहायक के जाने का मतलब है — बिना अनुमति के सफलता मिलना!

यहीं पर मैंने सोचा: ‘अगर मैं 29 साल का होता और ब्रुकलिन में मम्मी के रसोईघर में YouTube चैनल चलाता… तो क्या मैं प्रीमियर लीग में ‘नहीं’ कह सकता?’

हिट-एंड-मिस

वो प्रशिक्षकों की ‘ज़िद’—जब हर कोई ‘हाँ’ कहता है, पर वो ‘नहीं’। ये सिर्फ़ प्रशिक्षण समझदारी नहीं है… ये भावनात्मक प्रशिक्षण है!

#खेल_और_सपने

आखिरकार, ‘वफ़ादार’ होने से ज़्यादा महत्वपूर्ण है — ‘अपने सपनों’ को इज़ाज़त मिलना।

आपको कबसे अपनी सुधि? 😎 #Arsenal #Setien #Arteta #FootballHumor

364
11
0
DatenKönig
DatenKönigDatenKönig
2 minggu yang lalu

Setién geht – ohne Arteta

Als ich die Nachricht sah, stoppte ich mitten im Daten-Update für den nächsten Analysten-Report. Nicht wegen des Ergebnisses – nein – sondern weil er ging: Setién. Gegen den Willen von Arteta.

Das ist wie wenn dein Python-Skript plötzlich selbstständig wird und einen neuen Job annimmt… ohne dich zu fragen.

Arteta will Treue – wie ein gut durchdachtes Modell mit perfekter Korrelation. Aber Setién? Der wollte mehr als nur ‘ja’ sagen.

Wer hat jetzt Recht? Der Chef mit der Vision oder der Assistent mit dem Traum?

Ihr kennt doch das Gefühl: Wenn dir dein Boss sagt: “Bleib ruhig hier!” und du trotzdem auf eine neue Stelle schaust… 🤭

Was haltet ihr davon? Kommentiert mal eure Data-Driven-Erkenntnis!

119
29
0
СергійКиїв
СергійКиївСергійКиїв
1 minggu yang lalu

Альмада вийшов

Ну що ж… коли один із асистентів Артети пішов проти його волі — це не просто кадрове зміщення. Це як коли твоя дружина вибирає каву без цукру… але ти навіть не знав про цю філософію!

Лояльність за гроші?

Кажуть: “Лояльність — найвищий принцип”. Та хто б сказав, що лояльність може бути такою ж непередбачуваною, як похилений у морозний день паспорт на роботу?

А що ж тепер?

Тепер Артета шукає нового асистента — не просто таланта з CV, а того, хто зможе зрозуміти його мовчазну мелодію на тренуваннi після поразки.

Ви чи думаєте: «Хто б це міг бути?» Або просто напишете у коментарях: «Мене б вже давно прийняли!» 😉

826
88
0
Zhou Qi
Grizzlies Uji Coba Zhou Qi
1.0

Grizzlies Uji Coba Zhou Qi

Zhou Qi & Beratnya di NBA
1.0

Zhou Qi & Beratnya di NBA

Zhou Qi vs Yang Hanshen
1.0

Zhou Qi vs Yang Hanshen

Perjalanan NBA Draft Yang Hansen: 10 Tim dalam 11 Hari - Bagaimana Dibandingkan dengan Perjalanan Zhou Qi?
1.0

Perjalanan NBA Draft Yang Hansen: 10 Tim dalam 11 Hari - Bagaimana Dibandingkan dengan Perjalanan Zhou Qi?